OBSERVASI TIME SAMPLING

6:24 AM nl26.blogspot.com 8 Comments

TIME SAMPLING
09/MOW/2014

Nama               : Nurmiyanti
NIM                : 1371040040
Kelas               : A
Tanggal           : 13-15 desember 2014
Waktu             : 1. (w1: 12.30-12.45); (w2: 15.17-15.32); (w3: 17.48-18.03)
        2. (w1: 19.52-20.07); (w2: 16.23-16.38); (w3: 19.02-19-17)
Tempat            : jalan Skarda N no.15

I.         TUJUAN OBSERVASI
Praktikum observasi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mahasiswa melakukan observasi dengan menggunakan model time sampling, membuat kesimpulan mengenai observasi yang telah dilakukannya, serta mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari praktek observasi yang telah dilakukan.

II.      PROSEDUR OBSERVASI
Pilihlah satu variabel/perilaku yang ingin di observasi sebagai tujuan observasi. Carilah pengertian, aspek, dan indikator dari variabel/perilaku tersebut. Tentukan indikator-indikator manakah yang dapat di observasi dan buatlah panduan observasi. Variabel/perilaku tersebut haruslah dapat muncul lebih dari sekali dalam 15 menit. Pilihlah variasi time sampling yang ingin digunakan, mengukur frekuensi atau mengukur durasi. Kemudian, pilihlah dua individu yang dapat dijadikan subjek. Observasilah individu tersebut sebanyak tiga kali. Catatlah perilaku dari individu tersebut. Isilah catatan observasi. Setelah melakukan observasi, beberapa mahasiswa akan di minta untuk mempresentasikan laporan hasil observasi yang telah di buatnya.

III.   TINJAUAN PUSTAKA
A.      Variabel
Variable yang digunakan dalam observasi ini adalah perilaku agresi.
B.       Definisi Konsep
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (Hedo dan Hilda, 2014) mendefinisikan Agresif sebagai perasaan marah atau tindakan kasar akibat kekecewaan atau kegagalan dalam mencapai pemuasan atau tujuan, yang dapat diarahkan kepada orang atau benda; perbuatan bermusuhan yang dapat diarahkan kepada orang atau benda; sifat atau nafsu menyerang sesuatu yang dipandang sebagai hal atau situasi yang mengecewakan, menghalangi, atau menghambat. Applefield (Setiawan, 2009) menyatakan bahwa agresivitas merupakan sikap yang mengandung unsur kesengajaan yang mengakibatkan atau mempunyai kemungkinan mengakibatkan penderitaan fisik atau psikis pada orang lain atau mengakibatkan kerusakan pada barang dan benda lainnya. Agresivitas juga dinyatakan oleh Tremblay ( Hedo dan Hilda, 2014) sebagai sikap yang cenderung menggunakan perwujudan perilaku dalam cara atau interaksi yang bersifat antagonis kepada orang lain. Sedangkan Berkowitz (Hedo dan Hilda, 2014) menyatakan bahwa agresivitas merupakan sikap menyerang yang menyakiti seseorang baik secara fisik maupun mental.


C.       Definisi Operasional Variabel
Agresi adalah segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental.
D.      Aspek-aspek
Menurut Buss dan Perry (Praptiani, 2013) agresi terbagi dalam empat jenis yang menggambarkan perilaku agresi dari setiap indivdu diantaranya adalah Physical Agression, Verbal Agression, Anger, dan Hostility.
1.      Physical Agression
Physical Agression merupakan perilaku agresi yang dapat diobservasi (terlihat/overt). Physical Agression kecenderungan individu untuk melakukan serangan secara fisik untuk mengekspresikan kemarahan atau agresi. Bentuk serangan fisik tersebut seperti memukul, mendorong, menendang, dan lain sebagainya.
2.      Verbal Agression
Verbal Agression merupakan perilaku agresi yang diobservasi (terlihat/overt). Verbal Agression adalah kecenderungan untuk menyerang orang lain atau memberikan stimulus yang merugikan dan menyakitkan kepada organisme lain secara verbal, yaitu melalui kata-kata atau penolakan. Bentuk serangan verbal tersebut seperti cacian, ancaman, mengumpat, atau penolakan.
3.      Anger
Beberapa bentuk anger adalah perasaan marah, kesal, sebal, dan bagaimana cara mengontrol hal tersebut. Termasuk di dalamnya Irritability, yaitu mengenai temperamental, kecenderungan untuk cepat marah, dan kesulitan untuk mengendalikan amarah.
4.      Hostility
Hostility tergolong dalam agresi covert (tidak terlihat). Hostility terdiri dari dua bagian, yaitu: Resentment seperti cemburu dan iri terhadap orang lain, dan Suspicion seperti adanya ketidakpercayaan, kekhawatiran, dan proyeksi dari rasa permusuhan terhadap orang lain.

IV.   CATATAN OBSERVASI
A.    Subjek pertama
1.      Waktu observasi
Tanggal : 14 desember 2014
Waktu   : (w1: 12.30-12.45); (w2: 15.17-15.32); (w3: 17.48-18.03)
2.      Identitas subyek
      Nama                  : CUMI
      Jenis Kelamin     : perempuan
      Usia                    :20 tahun
      Pendidikan         : SMA
      Suku Bangsa      : Bugis
      Anak ke              : Pertama dari 4 bersaudara
      Status                 : Belum Menikah
3.      Hasil observasi
NO
Aspek
Indikator
Deskriptif
frekuensi




W1
W2
W3
1.       
Agresi Fisik
Mencubit
Menyakiti orang lain dengan menjepit kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari.
│││
││
││


Memukul
Mengayunkan tangan ke badan individu lain
ü 

││
 

││││
 
ü 

││

 
ü   


Menampar
Menganyukan tangan ke bagian muka seseorang





Menendang
Mengayunkan kaki ke badan individu lain atau benda padat.
ü   
ü   
ü   


Membunuh
Menghilangkan nyawa seseorang baik menggunakan benda tajam, mencekik, menembak menggunakan pistol , dll.





Menjambak
Menggenggam dan menarik rambuk orang lain





Mendorong
Menghempaskan tubuh orang lain kebelankang.
ü 

││


 
ü   
ü 

││


 
2.       
Agresi Verbal
Mengancam
Mengatakan kata-kata yang mengancam seperti awas, dll
ü   
ü   
ü   


Menghina
Mengatakan kata-kata yang menjatuhkan perasaan orang lain
││

││




Memaki
Mengatakan kata-kata keji, tidak pantas, kurang sopan
ü   
ü   
ü   


Menggunjing
Mengatakan hal-hal yang tidak benar mengenai orang lain (bergosip)



Membantah
Tidak mau mendengar perkataan orang lain
ü 

│││


 
ü 

││
 
ü 

││
 
3.       
Agresi Kemarahan
Marah
Memerahnya muka dan urat-uratnya menonjol, nafas yang terengah-engah.
ü 

││
 
ü 

││
 
ü   


Cemburu
Menunjukkan rasa tidak suka seperti ngambek, marah-marah tidak jelas, dll



4.       
Agresi Permusuhan
Benci
Menunjukkan rasa tidak suka seperti perilaku menghindar, dll





Ketidak percayaan
Mengerutkan alis, dan menajamkan pandangan mata saat menatap atau mendengarkan orang yang berbicara.
ü   
ü   
ü   


kekhawatiran
Perilaku yang dilihat dari berkeringat, tidak bisa tenang (gelisah), menggigit jari, dll



││

B.     Subyek kedua
1.      Waktu observasi
Tanggal : 13 desember – 15 desember
Waktu   : (w1: 19.52-20.07); (w2: 16.23-16.38); (w3: 19.02-19-17)
2.      Identitas subyek
      Nama                  : AMI
      Jenis Kelamin     : Laki-laki
      Usia                    : 27 tahun
      Pendidikan         : S1
      Suku Bangsa      : Bugis
      Anak ke              : kedua dari 3 bersaudara
      Status                 : Belum Menikah
3.      Hasil observasi
NO
Aspek
Indikator
Deskriptif
frekuensi




W1
W2
W3
5.       
Agresi Fisik
Mencubit
Menyakiti orang lain dengan menjepit kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari.
││



Memukul
Mengayunkan tangan ke badan individu lain
ü 

 

││
 
ü 

││

 
ü   


Menampar
Menganyukan tangan ke bagian muka seseorang





Menendang
Mengayunkan kaki ke badan individu lain atau benda padat.
ü 

 
ü   
ü   


Membunuh
Menghilangkan nyawa seseorang baik menggunakan benda tajam, mencekik, menembak menggunakan pistol , dll.





Menjambak
Menggenggam dan menarik rambuk orang lain





Mendorong
Menghempaskan tubuh orang lain kebelankang.
ü 

││


 
ü   
ü 



 
6.       
Agresi Verbal
Mengancam
Mengatakan kata-kata yang mengancam seperti awas, dll
ü   
ü   
ü   


Menghina
Mengatakan kata-kata yang menjatuhkan perasaan orang lain
││

││



Memaki
Mengatakan kata-kata keji, tidak pantas, kurang sopan
ü 

││
 
ü 

 
ü 

││
 


Menggunjing
Mengatakan hal-hal yang tidak benar mengenai orang lain (bergosip)





Membantah
Tidak mau mendengar perkataan orang lain
ü 

│││


 
ü 

││
 
ü 

│││
 
7.       
Agresi Kemarahan
Marah
Memerahnya muka dan urat-uratnya menonjol, nafas yang terengah-engah.
ü 

││
 
ü 

││
 
ü 

││
 


Cemburu
Menunjukkan rasa tidak suka seperti ngambek, marah-marah tidak jelas, dll



8.       
Agresi Permusuhan
Benci
Menunjukkan rasa tidak suka seperti perilaku menghindar, dll





Ketidak percayaan
Mengerutkan alis, dan menajamkan pandangan mata saat menatap atau mendengarkan orang yang berbicara.
ü   
││
ü   
ü  v
││



kekhawatiran
Perilaku yang dilihat dari berkeringat, tidak bisa tenang (gelisah), menggigit jari, dll


││

│││

V.      KESIMPULAN OBSERVASI
Kesimpulan yang dapat diambil dari observasi kedua sunyek adalah subyek  mempunyai sifat agresif saat berkumpul dengan teman-temannya.

VI.   EVALUASI OBSERVASI
A.      Kelebihan
Dari observasi yang dilakukan observer dengan jarak yang dekat sehingga cukup mudah untuk melakukan observasi terhadap perilaku subjek. Observer juga lebih mudah mengobservasi karena tertuju pada satu variabel perilaku saja.
B.       Kelemahan
Observer merasa kesulitan dalam mengobservasi karena takut ketahuan apabila subyek sedang diobservasi.



VII.     REFERENSI
Hedo, Dian Jayantari Putri K. dan Hilda Sudhana. (2014). Perbedaan Agresivitas pada Anak Usia Dini yang Dibacakan Dongeng Dengan yang Tidak Dibacakan Dongeng Sebelum Tidur Oleh Ibu. Jurnal psikologi Udayana,1(2), 213-226.
Praptiani, Santi. (2013). Pengaruh Kontrol Diri Terhadap Agresivitas Remaja Dalam Menghadapi Konflik Sebaya Dan Pemaknaan Gender. Jurnal Sains Dan Praktik Psikologi, 1(1), 01-13.
Setiawan, A. (2009). Mengatasi prilaku agresif pada siswa. Artikel Pendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia, 2-5.


Makassar, 16 Desember 2014
Observer,



Nurmiyanti
NIM.1371040040


8 comments: