CONTOH LAPORAN OBSERVASI ILMU PERNYATAAN BAHASA TUBUH (ILMU PERNYATAAN)

7:24 AM nl26.blogspot.com 0 Comments

BAHASA TUBUH (ILMU PERNYATAAN)
12/MOW/2014

Nama               : Nurmiyanti
NIM                : 1371040040
Kelas               : A
Tanggal           : 6 januari 2014
Waktu             : jam 10.15-jam 14.54

I.         TUJUAN OBSERVASI
Praktikum observasi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mahasiswa melakukan observasi melalui rekaman video terhadap beberapa tokoh atau pesohor, mahasiswa mampu memaknakan observasi yang telah ia lakukan, mahasiswa mampu membuat kesimpulan mengenai observasi yang telah dilakukannya, serta mahasiswa mampu mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari praktek observasi yang telah dilakukan.

II.      PROSEDUR OBSERVASI
Dosen pengampu akan memilihkan enam tokoh ataupun pesohor yang akan di observasi. Mahasiswa kemudian mencari rekaman video tokoh ataupun pesohor tersebut, ketika sedang berpidato atau berorasi di depan umum, melalui internet. Catatlah perilaku dari individu tersebut. Isilah catatan observasi dan kemudian berilah makna terhadap perilaku tersebut. Setelah melakukan observasi, beberapa mahasiswa akan di minta untuk mempresentasikan laporan hasil observasi yang telah di buatnya.

III.   CATATAN DAN PEMAKNAAN OBSERVASI
A.    Observasi Pertama
Identitas
Nama                                 : Susi Pudjiastuti
Jenis Kelamin                    : perempuan
Usia                                   : 49 tahun
Pendidikan                        : SMP
Suku Bangsa                     : Padang
Anak ke                             :  1 dari 3 bersaudara
Status Pernikahan             : Menikah
Durasi                                : 07.30 menit
Hasil Pengamatan
Kedipan mata (Widjaja, 2000) mengemukakan secara primer kedipan mata merupakan reaksi tidak senang terhadap sesuatu gangguan. Sedangkan secara sekunder kedipan mata merupakan penghayatan dari keadaan yang tidak menyenangkan). Senyum  sebelah, ujung salas satu bibir tertarik kearah telinga. Ini adalah senyum palsu atau senyuman sopan. (Navarro 2014). Pandangan lurus (Widjaja, 2000) mengemukakan pandangan yang lurus menandakan adanya minat, pandangan terjadi tegak lurus pada bidang wajah sehingga bayangan optis yang terbalik terdapat pada selaput jala. Melihat ke kiri bawah (Rafanany 2012) Mengemukakan bahwa jika seseorang melihat ke bawah kiri mereka sedang membayangkan perasaanya terhadap suatu hal. Pandangan lurus yang mengembara (Widjaja, 2000) mengemukakan pandangan lurus berarti ada minat, tetapi bila minat itu memuncak maka kita memandang secara lebih teliti, atau pandangan kita mengembara dari atas sampai ke bawah sehingga kita terpaksa mengangkat dan menundukkan kepala.  Mata ke atas, mengartikan bahwa sebuah bahasa yang seringkali menandakan penghinaan, sarkasme, kebosanan dan gangguan (merendahkan anda) (Rafanany 2012).
B.     Observasi Kedua
Identitas
Nama                                : Anies Baswedan
Jenis Kelamin                   : Laki-laki
Usia                                  : 45 tahun
Pendidikan                       : S3
Suku Bangsa                    :
Anak ke                            : -
Status Pernikahan                        : Menikah
Durasi                               : 10.27 menit
Hasil Pengamatan
Menjilat bibir (Widjaja, 2000) mengemukakan bahwa menjilat bibir dapat berarti menikmati dan tingkah laku meraba. Mencondongkan badan. Agar saling mendekati saat merasa nyaman dan sepaham atau secara sadar mempertimbangkan apa yang mereka katakan.(Nvarro 2014). Tangan di atas meja, memegang sisi meja. Mangindikasikan keinginan mendominasi (Navarro 2014). Pandangan lurus (Widjaja, 2000) mengemukakan pandangan yang lurus menandakan adanya minat, pandangan terjadi tegak lurus pada bidang wajah sehingga bayangan optis yang terbalik terdapat pada selaput jala. Mata ke atas, mengartikan bahwa sebuah bahasa yang seringkali menandakan penghinaan, sarkasme, kebosanan dan gangguan (merendahkan anda) (Rafanany 2012). Mulut tertutup dengan tekanan, terlihat adanya ketegangan, adanya kekuatan yang dipusatkan sehingga memeberi kesaan ketetapan hati. Memperlihatkan tidak ada keinginan lagi berhubungan. Orang seperti ini tidak banyak bicara dan menghindari hubungan kata-kata (Widjaja,2000).
C.    Observasi Ketiga
Identitas
Nama                                : Retno Lestari Priansari Marsudi
Jenis Kelamin                   : perempuan
Usia                                  : 52 tahun
Pendidikan                       : S2
Suku Bangsa                    : jawa
Anak ke                            : -
Status Pernikahan                        : Menikah
Durasi                               : 07.05 menit
Hasil Pengamatan
Mata ke atas, mengartikan bahwa sebuah bahasa yang seringkali menandakan penghinaan, sarkasme, kebosanan dan gangguan (merendahkan anda) (Rafanany 2012). Memajukan rahang bawah memberikan kesan keberanian. Tidak mudah untuk mencari suatu penjelasan yang baik karena tak ada fungsi yang jelas untuk kelakuan ini (Widjaja, 2000). Melihat ke kiri bawah (Rafanany 2012) Mengemukakan bahwa jika seseorang melihat ke bawah kiri mereka sedang membayangkan perasaanya terhadap suatu hal.
D.    Observasi Keempat
Identitas
Nama                                : Marwan Jafar
Jenis Kelamin                   : Laki-laki
Usia                                  : 43 tahun
Pendidikan                       : S2
Suku Bangsa                    : -
Anak ke                            : -
Status Pernikahan                        : Menikah
Durasi                               : 15.59 menit
Hasil Pengamatan
Mata ke atas, mengartikan bahwa sebuah bahasa yang seringkali menandakan penghinaan, sarkasme, kebosanan dan gangguan (merendahkan anda) (Rafanany 2012). Melihat ke kiri bawah (Rafanany 2012) Mengemukakan bahwa jika seseorang melihat ke bawah kiri mereka sedang membayangkan perasaanya terhadap suatu hal. Pandangan lurus yang mengembara. Kelopak mata yang menggantug (Widjaja, 2000) terjadi jika sudah lelah, perhatian dan minat terhadap dunia luar sudah menurun tetapi karena ada orang lain (jadi mengingat sopan santun, tata cara) maka mata tidak dapat ditutup dengan sempurna.

E.     Observasi Kelima
Identitas
Nama                                : Yasona H. Laoly
Jenis Kelamin                   : Laki-laki
Usia                                  : 61 tahun
Pendidikan                       : S3
Suku Bangsa                    : -
Anak ke                            : -
Status Pernikahan                        : Menikah
Durasi                               : 11.27 menit
Hasil Pengamatan
Mata ke atas, mengartikan bahwa sebuah bahasa yang seringkali menandakan penghinaan, sarkasme, kebosanan dan gangguan (merendahkan anda) (Rafanany 2012). Tangan dan jari dimainkan. Menunjukkan adanya suatu keadaan terangsang (nervous, gugup, kebingungan) orang ini tidak bebas berada dalam keadaan tidak seimbang. Ini timbul apabila ada ketegangan yang berlebihan dengan tempo yang berganti-ganti.(Widjaja,2000). Pandangan lurus (Widjaja, 2000) mengemukakan pandangan yang lurus menandakan adanya minat, pandangan terjadi tegak lurus pada bidang wajah sehingga bayangan optis yang terbalik terdapat pada selaput jala.
F.     Observasi Keenam
Identitas
Nama                                : Puan Maharani
Jenis Kelamin                   : Perempuan
Usia                                  : 41 tahun
Pendidikan                       : S1
Suku Bangsa                    : -
Anak ke                            : ke 3
Status Pernikahan                        : Menikah
Durasi                               : 09.43 menit
Hasil Pengamatan
Menggenggam tangan. Saat kepercayaan diri kita terguncang atau rasa ragu masuk ke kepala kita, ujung jemari tangan kitasaling bertemu akan menekuk seakan-akan kita sedang berdoa (Navarro 2014). Telapak tangan terbuka.  Membuka tangan biasanya dilakukan dalam tindakan meminta dan apabila tidak diperoleh maka turun mengarah ke badan yang menandakan kekecewaan (Widjaja 2000). Mata ke atas, mengartikan bahwa sebuah bahasa yang seringkali menandakan penghinaan, sarkasme, kebosanan dan gangguan (merendahkan anda) (Rafanany 2012).

G.      KESIMPULAN OBSERVASI
·         Observasi pertama       : Subjek terlihat santai saat diwawancarai dan terlihat
  tebuka dengan pertanyaan yang diajukan.
·         Observasi kedua          : Subjek menunjukkan gerak yang cukup untuk
  diobesrvasi, tenang dan agak santai dan cukup percaya
  diri.
·         Observasi ketiga          : Subjek terlihat penuh konsentrasi dan menjawab
  pertanyaan dengan penuh penghayatan.
·         Observasi ke empat     : Subjek memperlihatkan mimik wajah yang sangat
  lelah
·         Observasi kelima         : Subjek berkonsentrasi tinggi dan terkesan tegang
  tetapi terlihat agak santai.
·         Observasi ke enam      : Subjek terlihat agak santai dan nyaman
H.      EVALUASI OBSERVASI
A.    Kelebihan
Hasil dari observasi yang dilakukan setiap pemaknaan yang dituliskan itu dituliskan sesuai dengan referensi yang digunakan.
B.     Kelemahan
Pada saat observasi yang dilakukan subjek kewalahan pada saat mengobservasi dikarenakan harus memperhatikan dan mencatat setiap gerakan yang dilakukan subjek. Observer sulit menemukan referensi.
I.         REFERENSI
Navarro, J. 2014. Cara Cepat Membaca Bahasa Tubuh. Yogyakarta : Change
Rafanany, B. 2012. Rahasia Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh.
Widjaja, Hanna.2000. Ilmu Pernyataan. Bandung : UPT Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran.

Makassar, 7 November 2015
Observer,



Nurmiyanti
NIM.1371040040



0 comments:

CONTOH LAPORAN OBSERVASI PEMERIKSAAN PSIKOLOGI MENGGUNAKAN VSMS

7:17 AM nl26.blogspot.com 0 Comments

PEMERIKSAAN PSIKOLOGI MENGGUNAKAN VSMS
11/MOW/2014

Nama               : Nurmiyanti
NIM                : 1371040040
Kelas               : A
Tanggal           : 21 Desember 2014
Waktu             : Pukul 16.17-16.45 WITA
Tempat            : Komples PKG (Pabrik Kertas Gowa)

I.         TUJUAN OBSERVASI
Praktikum observasi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mahasiswa melakukan observasi pada situasi pemeriksaan psikologi dengan menggunakan VSMS, mahasiswa mampu membuat kesimpulan mengenai observasi yang telah dilakukannya, serta mahasiswa mampu mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari praktek observasi yang telah dilakukan.

II.      PROSEDUR OBSERVASI
Pilihlah seorang individu yang dapat dijadikan subjek. Sediakan surat kesediaan untuk menjadi subjek, dan mintalah izin kepada orang tua subjek. Izin orang tua dari subjek dibuktikan dengan identitas dan tanda tangan yang dibubuhkan pada surat kesediaan. Catatlah perilaku dari subjek tersebut. Isilah catatan observasi. Item-item yang di observasi sebagian didasarkan pada item-item yang terdapat dalam VSMS. Selain itu wawancarai pula orang tua atau wali dari subjek untuk memperkuat data subjek. Setelah melakukan observasi, beberapa mahasiswa akan di minta untuk mempresentasikan laporan hasil observasi yang telah di buatnya.

III.   CATATAN OBSERVASI
A.    Identitas Subjek
Nama                           : Adri              
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Usia                             : 11 tahun
Pendidikan Terakhir    : TK
Suku Bangsa               : Makassar
Status Pernikahan       : Belum Menikah
Anak ke                       : 3 dari 4 bersaudara
Latar Observasi           : di ruangan yang berdindinkan papan kayu diruangan itu terdapat 2 pintu kamar lagi yang ditutupi tiarai. Diruangan tersebut terdapat lemari kaca dan beberapa karug beras yang tersusun rapi. Di ruangan tersebut juga terdapat tiang yang berada ditengah. Serta terdapat kursi dan yang terbuat dari rotan serta meja plastik kecil.


B.     Hasil Observasi
Bentuk fisik dan konstitusi tubuh dari subjek yaitu tinggi badan 135cm dan berat badan 41 kg dengan bentuk fisik seperti kepala yang memiliki rambut dengan potongan 3,2,1, berkulit kuning langsat. Kondisi tubuh subjek juga sehat dan energik. Keadaan fisiknya tidak ada luka. Bentuk muka oval. Ia menggunakan baju kaos coklat dan celana pendek warna hijau tai kuda.
Saat memasuki ruangan ia menatap observer dengan heran dan agak buru-buru. Cara berdiri yaitu berdiri dengan tegak dan berjalan dengan cepat masuk kepintu ruangan tamu dan berhenti degan tiba-tiba saat melihat observer. Saat berkenalan subjek berjabat tangan dengan observer dengan lembut tanpa ada usaha untuk menggemgam tangan observer berduarasi sekitar 5 detik. Ekspresi wajah subjek terlihat bingun dan kaget. Ingkat kesadarannya yaitu compus mentis (keadaan sadar).
Cara duduk subjek yaitu duduk diatas kursi dan sandar dikursi kayu. Jarak duduk subjek dengan observer yaitu sekitar 1 meter. Posisi duduknya yaitu duduk dikursi dan menurunkan kakinya. Saat di wawancarai subjek biasa menggerakkan kepala kesamping, dan mengangguk, serta ia juga biasa mengoyang-goyangkan kakinya. Eksperi wajah subjek yaitu agak bingun. Cara bicaranya cepat tapi terkadang ragu-ragu. Reaksi emosianalnya itu subjek tersenyum. Gerakan tiba-tiba yaitu sedikit jatuh dari kursi.
Saat ditanya sejumlah item tes testi bertanya hal-hal yang membuatnya bingung dan arah pandangannya kearah atas. Daya tangkapnya bagus. Cara mengerjakan tes yaitu mendengarkan observer saat membacakan item dan menjawabnya dengan yakin. Saat ia kesukaran menejermahkan item biasa ia mengakatan apa maksudnya kakak ?. subjek juga terbuka meerima pertolongan. Dan sikap terhadap kesalahan yaitu ia biasa bertanaya ulang. Tapi sikap terhadap prestasi keseluruhan yaitu menerima. Tingkah laku secara akhir tes yaitu agak bingun da menatap lembar scala dan tersenyum.  Gerakan-gerakan tubuh yang dimunculkan selama peeriksaan  yaitu menoleh kekanan dan kekiri serta menggoyang-goyangnkan kakiknya kedepan dan kebelakang secara berirama. Tidak ada gerakan yang tida-tiba selam pemeriksaan.
Subjek berhubungan dengan observer dengan ramah, dan tidak ada perbedaan hubungan subjek dengan observer saat kontak awal dan tahapan berikutnya. Subjek juga tidak mempengaruh observer untuk memberikan jawaban. Subjek memperhatikan observer dengan seksama untuk mengetahui jawabanya sudah  benar.
Subjek juga terlihat relaks dan senang saat dites. Subjek terhadap apa yang ditanyakannya dan ia juga terlihat yaki degan kemampuannya. Ia juga bersemangat terlibat dalam tes. Subjek memperhatikan dan mendengarkan pertanyaan yang diberikan oleh observer. Ia biasanya perlu pegulangan instruksi. Tidak terlalu sulit karenasubjek fokus dengan pertanyaan yang diberikan. Tetapi subjek tidak memperlihatkan seluruh kemampuannya saat mengerjakan tes. dan iya memperlihatkan kemampuanya saat diminta oleh observer. Subjek tdak mudah menyerah, tapi subjek tidak “ngotot” untuk terus mencoba item yang lebih sulit. Subjek tidak memperlihatkan minat yang bervariasi terhadap tes.
Subjek percaya diri dengan jawabanya dan subjek menilai cukup objektif hasil kerjanya. Subjek memperlihatkan tempo kerja yang cepat. Subjek memberika jawaban dengan memikirkannya terlebih dahulu.  Ada beberapa item subjek memperbaiki jawabannya. Subjek hanya memberikan jawaban akhirnya. Item no. 86, 90, dan 99 membuat mukanya memerah. Item no 92, 93 membuatnya nyaman sedangkan item no.99 dan 100 membuatnya tidak nyaman. Subjek tidak tertarik pada sejumlah item. Testi menerima setiap kegagalannya dengan terbuka. Saat ia dihadapkan dengan item sulit dia jadi lebih sering bertanya dan mengakui kegagalannya. Subjek tidak agresif. Jika subjek ditanya lebih lajut tentang suatu item subjek memikirkan kembali jawabannya.
Reaksi testee terhadap pujian  yaitu tersenyum. Dan ia menerimanya dengan malu-malu. Saat subjek dipuji ia tidak bekerja dengan giat. Subjek mengekspresikan dirinya sangat jelas karena subjek selalu terlihat bingung, terkejut, dan merasa nyaman saat mengikuti tes. dan subjek berbicara denga lancar. Respon yang ditunjukkan juga terarah. Subjek menjawab dengan spontan apa yang diingatnya. Pembicaraan yang dilakukan tidak didasari oleh upaya untuk menghindari situasi tes.
Gerakan kaki subjek yaitu menggoyangkannya kedepan dan kebelakang secara bergantian. Tangannya sering bertepuk tangan, subjek selalu tertawa saat selesai menjawab item. Ia memegang material tes saat menulis biodata. subjek tidak kidal, waktu reaksinya cepat. Ia tidak bekerja dengan trial dan error. Dan subjek bisa dikatakan terampil.

C.    Identitas Wali
Nama                           :Fitri Aprilyanti S.Pd.
Jenis Kelamin              : Perempuan
Usia                             : 23 tahun
Pendidikan Terakhir    : S1
Suku Bangsa               : Makassar
Status Pernikahan       : Belum Menikah
Anak ke                       : 4 dari 5 bersaudara
D.    Hasil Observasi
Tinggi badan subyek ± 160 cm dan berat badan subyek 50 kg, dengan kulit coklat, dan mengikat satu rambut panjangnya, ia termasuk tipologi…..  kondisi tubuhnya terlihat sehat dan kodisi fisiknya tangan disebelah kiri agak bengkok. Bentuk mukanya oval, dengan mata ukuran sedang, alis tebal tidak terlalu hitam, bibir yang tebal. Subyek menggunakan celana training hitam panjang dibagian samping trainingnya ada garis merah, putih dan biru. Subyek menggunakan kaos putih dengan tuisan Joger dan gambar Abstrak serta memakai sandal jepit Joger warna ungu juga memakai kalung besi dengan mata kalung yang berlambangkan lambing dari group band Ungu.
Cara Subyek memasuki ruangan dengan  berbicara kepada temannya dan masuk dengan menundukkan kepala pada pintu sambil tangannya memegang bingkai pintu sambil tersenyum. Subjek berdiri dengan postur tubuh yang tegak dan berjalan dengan cepat dari temannya masuk keruangan dengan cara berjalan terbuka ujung kaki depannya keluar sedikit kesamping. Subyek mencengkram tangan dengan santai selama sekitar 5 detik. Ekspresi wajahnya senyum. Tingkat kesadaran subyek yaitu tergolong dalam compus mentis (keadaan sadar).
Saat wawancara subjek duduk diatas balai-balai yang terbuat dari papan dengan punggung sedikit di bungkukkan. Subjek duduk dekat observer dengan jarak sekitar ± 45 cm. posisi duduk disamping observer dengan posisi duduk sila. Saat wawancara subjek sering menggoyangkan jari-jari tangannya dengan mempertemukan jari telunjuk kanan dan telunjuk kiri dan memutar-mutarnya. Subjek juga sering menoleh kesamping. Ekspresi wajahnya tersenyum saat diwawancarai. Cara berbicara cepat dan lantang. Gerakan tiba-tida yang subjek lakukan mengubah posisi duduk dari duduk sila menjadi duduk dengan kedua kaki ditekuk didepan badan.
Saat observer bertanya item tes, subjek bertanya untuk memperjelas item yang ditanyakan kepadanya. arah pandangannya kearah samping ujung matanya. Terkadang ia juga melihat ke observer langsung. Daya tangkap subjek juga baik dan dalam menjawab tes subjek mendengarkan observer dengan baik dan menjawab dengan spontan dengan suara yang lantang tetapi juga sering memikirkan dahulu sebelum menjawab. Saat subjek mendapat kesukaran ia mengeluarkan suara “mm” dan arah mata melihat kesamping. Sikap terhadap pertolongan yaitu menerima, sikap terhadap kesalahan yaitu tetap dengan jawaban awalnya dan sikap terhadap prestasi keseluruhan menerima. Tingkah laku secara akhir tes yaitu agak bingung dan ketawa-ketawa.  Saat tes subjek sering melakukan gerakan-gerakan seperti saat situasi wawancara. Gerakan tiba-tiba yang muncul selama pemeriksaan yaitu meminum minumannya.
Subjek dan observer menjalin hubungan yang baik. Dan tidak terjadi perbedaan hubungan observer dan subjek saat kontak awal dan tahapan berikutnya. Dan subjek juga tidak memengaruhi observer untuk memberikan jawaban terhadap item tes. Subjek tidak memperhatikan observer untuk mengetahui apakah jawabannya benar atau tidak.
Saat subjek tes ia terlihat relaks, dan tertarik menjawab item-item tesnya. Subjek juga kelihatan yakin dengan kemampuannya dan  bersemangat untuk terlibat dalam tes. Ia memandang tugas sebagai hal yang menantang karena testi memperhatikan setiap item tes yang ditujukan kepanya. Tidak selalu memerlukan untuk mengulang instruksi. Subjek tidak susah mengumpulkan perhatiannya karena dari awal subjek sudah fokus dari awal. Dan subjek menjawab sesuai dengan apa yang diketahuinya. Subjek juga memberikan jawaban yang diketahuinya sejak awal tes. Subjek tidak ngotot untuk item yang susah. Minat subjek terhadap pemeriksaan itu sama saat pertama tes.
Selama tes subjek cukup percaya diri, dan ia juga cukup objektif menilai pekerjaannya. Tempo kerja yang diperlihatkannya juga cepat. Sebelum memberi jawaban ia memikirkannya terlebih dahulu, dan saat memberikan jawaban subjek tidak lagi mengubahnya. Dan saat tia ingin memberikan jawaban subjek langsung memeberikan jawaban akhirnya. Subjek tidak tertarik pada sejumlah item peryataan karena subjek mendengarka seluruh item dengan saksama. Saat subjek mengalami kegagalan subjek terlihat relaks saja. Diperlihatkannya dengan menerima kegagalan dengan tenang. Subjek terbuka memberi tahu kegagalannya saat mendapat item yang sulit. Dan subjek tidak agresi menerima kegagalannya. Jika subjek ditanya jawaban mengenai suatu item lebih lanjut subjek tetap mempertahankan jawabannya.
Reaksi subjek terhadapa pujian yaitu tersenyum, dan bersikap seperti biasa, da pujian yang diberikan membuat subjek tidak membuat subjek bekerja lebih giat. Subjek selalu tersenyum memperlihatkan ekspresi diriya. Subjek juga berbicara dengan lancar dan jelas artikulasinya. Dan respon yang ditampakkan juga terarah. Ia berbicara dengan spontan apa yang diketahuinya. Dan pembicaraan didasai dengan persahabatan. Gerakan tangannya yaitu sering mempertemukan jari telunjuk kedua tangannya, ia juga tersenyum dan subjek tidak memegang materi tes. Subjek juga tidak kidal. Reaksi yang tampak juga cepat, dan ia juga bekerja dengan teknik coba-coba dan subjek juga sudah cukup terampil.   

IV.   KESIMPULAN OBSERVASI
Testee mudah menangkap pertanyaan yang diberikan oleh tester dan menjawab dengan spontan. Dan dari hasil crosscheck yang dilakukan kepada sepupu subjek sebagai wali, hampir semua item sama, kecuali item no.99 dan 101,107, dan 109 terlihat ada perbedaan jawaban.



V.      EVALUASI OBSERVASI
A.      Kelebihan
Observer telah mngenal sebelumnya subjek dan wali subjek sehingga memudahkan subjek dalam mendapatkan informasi.
B.       Kelemahan
Observer susah membagi fokus karena harus mewancarai dan harus mengobservasi.

Makassar, 23 desember 2014
Observer,



Nurmiyanti
NIM.1371040040


0 comments: