CONTOH INTERVENSI DALAM PERSPEKTIF ISLAM
hai,, teman-teman kali ini saya akan menpost mengenai intervensi yang di gunakan untuk perilaku menyimpang menurut islam. ini merupakan salah satu jenis paper yang pernah saya buat dalam MK psikologi Islami. kali ini lagi-lagi saya tidak akan men post daftar pustakanya, bila teman-teman ingin menanyakan mengenai daftar pustataka silahkan tinggalkan komentar. terimakasih :)
INTERVENSI PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM
ISLAM
Ada beberapa
model-model intervensi dalam islam yang akan membantu mengatasi penyimpangan perilaku,
yaitu :
1. Terapi
dengan kesabaran.
Andriyani (2013: 34) mengungkapkan bahwa sabar dan
sikap saling mengingatkan untuk bersabar adalah dua hal yang masuk dalam
cakupan ibadah dan hubungan interaksi manusia dengan sesamanya. Sabar memiliki
faedah yang besar dalam mendidik jiwa dan menguatkan kepribadian muslim hingga
menambah kekuatannya untuk dapat memikul beban kehidupan dan memperbaharui
semangat untuk menghadapi segala permasalahan hidup. Musfir bi Said Az-Zahrani
(2005: 494) mengatakan bahwa sabar adalah salah satu penyebab datangnya
keberuntungan sehingga memperoleh kemenangan dalam menggapai surga yang kekal.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 200, yang
artinya : “Hai orang-orang yang beriman bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu
beruntung.”
2. Terapi
shalat
Andriyani (2013: 34) mengungkapkan bahwa shalat
adalah ibadah yang di dalamnya terjadi hubungan rohani antara makhluk dan khaliqnya. Shalat juga dipandang sebagai
munajat berdo’a dalam hati yang kushuk kepada Allah. Sururin
(2004: 190) mengatakan bahwa Orang yang sedang mengerjakan shalat dengan kushuk
tidak meraaskan sendiri, seolah-olah ia berhadapan dan melakukan dialog dengan
tuhan. Suasana spiritual seperti ini dapat menolong manusia untuk mengungkapkan
segala perasaan dan berbagaipermasalahan yang dihadapi. Soffandi
(2003: 45) mengemukakan bahwa ritual shalat memiliki pengaruh yang sangat luar
biasa untuk terapi rasa galau dan gundah dalam diri manusia, dengan mengerjakan
shalat dengan khusyu’ yakni dengan niat menghadapkan dan berserah diri secara
total kepada Allah Swt, serta meninggalkan segala kesibukan maupun problematika
kehidupan. Shalat juga menumbuhkan kepercayaan diri, menghalau kekhawatiran dan
rasa takut, menjaga keseimbangan jiwa, memberikan harapan yang terus ada dan
memunculkan ketenangan pada dirinya. Ancok dan Suroso (2000: 98) mengemukakan
bahwa ada empat aspek terapeutik aspek olahraga, aspek meditasi, aspek
autosugesti, aspek kebersamaan.
3. Terapi
zikir
Najati
(2010: 269) mengatakan bahwa zikir atau mengingat Allah adalah sebaik-baiknya
ibadah. Semua ibadah pada hakikatnya adalah satu usaha untuk mengingat Allah,
baik dengan takbir, tahlil, tahmid maupun bentuk syukur. Zikir kepada Allah
bisa membangkitkan rasa aman, tentram, dalam jiwa karena aktivitas ini
merupakan sebentuk terapi bagi kegelisahan yang biasa dirasakan orang saat
menghadapi dirinya lemah dan tidak mampu menghadapi tekanan dan bahaya.
4. Terapi
Do’a
Andriyani (2013: 35) mengatakan bahwa pada
hakikatnya setiap manusia memerlukan suatu sandaran yang dapat memberikan
kekuatan bagi dirinya saat dia lemah, dan ketika berbagai masalah yang
dihadapinya sudah sangat sulit dicari jalan keluarnya. Seseorang manusia itu
membutuhkan tempat untuk mengadukan nasib dan keadaan dirinya membutuhkan
sesuatu yang dapat menenangkan kegundahan hati dan jiwanya. Bagi orang-orang
yang beriman, dengan berdoa segala kesulitan dapat dihadapi dengan tenang
karena dengan berdoa kepada Allah yang maha mendengar dan maha mengabulkan doa,
maka harapannya akan bersemi kembali dan kesulitannya bisa diatasi.
5. Terapi
Baca Al Qur’an
Andriyani (2013: 35) mengatakan bahwa di dalam Al
Quran sebagai dasar dan sumber ajaran islam banyak ditemui ayat-ayat yang
berhubunga dengan ketenangan dan kebahagiaan jiwa sebagai hal yang prinsipil
dalam kesehatan mental. Sesungguhnya ayat-ayat Al-Qu’an memiliki keutamaan yang
sangat besar untuk menjernihkan hati dan membersihkan jiwa.
Firman Allah :
Artinya
: Dan Kami turunkan dari al Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim hanya akan menambah
kerugian. Q.S. Al Isra’ ayat 8239
Bacaan Al-Quran tidak hanya menjadi obat mujarab
untuk menghilangkan perasaan gundah yang muncul karena perasaan berdosa, namun
bacaan Alquran juga mampu mengobati semua ketidakstabilan jiwa dan kegoncangan
psikis maupun mental.
6.
Terapi Inabah
Chaer (2014:66)
mengungkapkan bahwa Inabah sebagai suatu metode terapi baik secara teoritis
maupun praktis didasarkan kepada Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad para ulama
(Praja, 1995: 267). Inabah sebagai pusat pembinaan ruhani berusaha mendidik
para Anak Bina secara Islami berdasarkan Al-Quran dan Sunnah dengan metode
khusus TQN secara full time (24 jam penuh) yakni dengan cara membiasakan
diri untuk selalu melaksanakan syariat Islam, seperti : shalat wajib, sholat
sunat, puasa, dzikir, dan berbagai amalan lainnya. Tujuannya adalah membiasakan
diri para Anak Bina memiliki akhlakul karimah dan selalu taat
menjalankan perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW.
0 comments: