Replikasi jurnal: The Relation Between Perception And Behavior, Or How To Win A Game Of Trivial Pursuit)
Hi, teman... lama tidak jumpa yahh.. maaf baru update lagi.. :)
saya mau bagi-bagi contoh laporan replikasi jurnal saya ketika semester IV dulu mata kuliah Psikologi Eksperiment. Namun, saya harap teman-teman tidak mengopasnya (menghargai karya saya dkk.) tapi, mengambilnya sebagai contoh atau panduan teman-teman dalam menyusun laporan replikasinya. terima kasih sebelumnya :) :) :)
berikut contohnya :
(Replikasi jurnal The Relation Between
Perception And Behavior, Or How To Win A Game Of Trivial Pursuit)
Abstrak
Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara priming stereotip
kecerdasan dengan kinerja partisipan dalam mengerjakan tes pengetahuan umum. Partisipan
dalam penelitian ini berjumlah (N= 30) yang berasal dari Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar yang berusia 18 hingga 20 tahun. Partisipan dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu professor, sekretaris, dan yang tidak diberi
perlakuan (kontrol). Awalnya partisipan yang berada pada kelompok professor dan
sekretaris diminta untuk membayangkan karakteristik professor dan sekretaris,
mulai dari perilaku, gaya hidup, dan penampilannya. Selanjutnya, partisipan
diberikan soal pengetahuan umum yang terdiri dari 42 butir soal. Pengetahuan umum
partisipan diukur dari banyaknya jumlah jawaban yang dapat dijawab dengan
benar. Data dari hasil jawaban
partisipan dianalisis dengan menggunakan ANOVA
SATU JALUR (One Way Anova) dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh
hasil pengukuran hipotesis dengan melihat total perbandingan seluruh kelompok M (124.03), F (3.89) dengan nilai signifikan p = 0.03 (p < 0,05).
THE RELATION
BETWEEN PERCEPTION AND BEHAVIOR,
OR HOW TO WIN A
GAME OF TRIAL PURSUIT
Stereotype berasal dari gabungan dua kata Yunani,
yaitu stereos yang artinya padat-kaku
dan typos yang bermakna model (Schneider, 2004:14, dalam Esti Zaduqisti, 2009).
Menurut Tajfel (Haslam, et.al., 1994: th; Esti
Zaduqisti, 2009), stereotipe diartikan sebagai proses ascribing terhadap individu atas dasar
keanggotaan kelompok. David dalam (Haslam, et.al., 1994: th; Esti
Zaduqisti, 2009) menyatakan bahwa stereotip lebih kepada arti
pelabelan kepada seseorang atau kelompok lain, termasuk sikap dan perilakunya
terhadap mereka (sudah dalam tataran afektif, dan psikomotorik). Jadi stereotip
adalah plabelan atau penialaian seseorang kepada suatu individu atau kelompok. Pemberian
stereotip kepada seseorang atau kelompok misalnya seperti stereotip seorang
perempuan atau setereotip yang diberikan kepada orang Madura dan Makassar. Stereotip
diberikan kepada suatu kelompok atau komunitas karena adanya penilaian dari
orang per orang, bukan penilaian
terhadap komunitas tersebut.
Roskos Ewoldsen, et al (2007) mengatakan bahwa priming
adalah dampak dari stimulus yang sudah ada sebelumnya yang akan mempengaruhi
tindakan atau penilaian yang akan dilakukan kemudian. Dalam buku psikologi yang
ditulis oleh Wade and Carol (2007) mengatakan bahwa priming adalah suatu metode
yang digunakan untuk mengukur proses kognitif yang terjadi pada tataran tak
sadar, dimana seseorang dihadapkan dengan suatu informasi yang kemudian diuji
apakah informasi tersebut mempengaruhi perilaku atau kinerja orang tersebut
pada tugas lain atau pada situasi lain. Jadi priming adalah stimulus yang
diberikan pada individu dan dapat mempengaruhi perilaku, penilaian, ataupun
kinerja individu tersebut pada keadaan yang lain.
Priming stereotip akan mengaktifkan sifa-sifat yang
terkait atau berhubungan dengan stereotip yang diberikan. Dalam penelitian ini,
priming stereotip dihubungkan dengan kecerdasan dan kemampuan pengetahuan umum.
Menurut Thorndike (dalam Walgito, 2010) mengemukakan pendapatnya tentang
kecerdasan atau intelligence sebagai orang yang inteligen apabila responnya
merupakan respon yang baik atau sesuai terhadap stimulus yang diterimanya. Sedangkan
kemampuan pengetahuan umum seseorang dapat dilihat dari pengetahuannya tentang
informasi-informasi yang bersifat umum dilingkungan masyarakat.
Hypotheses
Hypothesis 1
H0 : Tidak ada
pengaruh priming stereotype kecerdasan terhadap kinerja partisipan dalam mengerjakan
tes pengetahuan umum.
H1 : Ada pengaruh priming stereotype kecerdasan terhadap kinerja
partisipan dalam mengerjakan tes pengetahuan umum.
Method
Partisipan dan Prosedur
Partisipan dalam penelitian ini adalah
30 orang dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar. Peserta berusia 18
hingga 20 tahun. Partisipan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 22 orang dan
laki-laki sebanyak 8 orang. Dalam penelitian ini partisipan dibagi menjadi 3
kelompok yaitu kelompok professor, kelompok sekretaris, dan kelompok yang tidak
diberi perlakuan atau masing-masing 10 orang. Partisipan pada kelompok
professor membayangkan karakter professor, dan pada kelompok sekretaris membayangkan
karakter sekretaris selama 5 menit. Selama 5 menit tersebut, kelompok professor
dan sekretaris juga diminta untuk menuliskan mengenai perilaku, gaya hidup, dan
penampilan lainnya yang sesuai dengan stereotip yang dibayangkan pada kertas
kosong yang telah disediakan sebelumnya.
Setelah itu, partisipan dibagikan
lembar soal yang terdiri atas 42 pertanyaan pilihan ganda dengan masing-masing
pertanyaan terdiri dari 4 pilihan jawaban A, B, C, dan D. Terdapat 6 halaman
yang masing-masing berisi 7 butir soal. Skala yang digunakan terdiri atas 5
skala, yaitu “sangat mudah” (1) sampai “sangat sulit” (5). Peserta diminta
untuk menandai jawaban yang dipilihnya. Partisipan mengerjakan soal tanpa ada
batasan waktu, mereka hanya diberi instruksi mengumpulkan lembar soal ketika
sudah selesai mengerjakan.
Measure
a.
Variabel Bebas
Independent variable dalam penelitian ini adalah priming stereotip yang
terdiri dari 2 level, yaitu stereotip professor dan stereotip sekretaris.
b.
Variabel Terikat
Dependent Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja partisipan dalam
mengerjakan tes pengetahuan umum.
Results
Dalam
penelitian ini skor dibagi menjadi 3 yaitu skor 1, skor 2, dan skor 3, dimana
skor 1 diperoleh dari jumlah jawaban yang dijawab benar oleh partisipan dari
halaman 1-2, skor 2 diperoleh dari jumlah jawaban yang dijawab benar oleh
partisipan halaman 3-4, dan skor 3 diperoleh dari jumlah jawaban yang dijawab
benar oleh partisipan halaman 5-6. Berdasarkan hasil dengan uji Anova satu
jalur (anova one way) dengan
menggunakan SPSS 16 diperoleh total perbandingan seluruh kelompok dari table
hasil between-subjek ANOVA didapatkan perbandingan masing-masing setiap skor
dari ke 3 kelompok tersebut yaitu, skor 1 M
(24.033) F (5.959) dengan nilai
signifikansi p = 0.07 (p > 0.05). Skor 2 M
(10.300) F (2.682) dengan nilai
signifikan p = 0.87 (p > 0,05), skor 3 M
(22.800) F (3.791) dengan nilai
signifikan p = 0.35 (p > 0.05). Dari hasil pengukuran hipotesis dengan
melihat hasil pengukuran diperoleh total perbandingan seluruh kelompok M (124.03), F (3.89) dengan nilai signifikan p = 0.03 (p < 0,05)
jadi diperoleh data yang signifikan. Berdasarkan hasil dari tabel within-subjek
ANOVA didapatkan perbandingan masing-masing setiap skor dari ke 3 kelompok
tersebut yaitu, skor 1 M (4.033),
Skor 2 M (3.841), skor 3 M (6.015). Dari hasil tabel descriptive.
total skor benar seluruh kelompok M
(25.07), dengan perbandingan skor benar antar kelompok dengan priming stereotip
professor M (22.60), priming
stereotip sekretaris M (29.10), dan
tidak ada priming streotip M (23.50).
Discussion
Partisipan
dari penelitian ini yaitu berasal dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Makassar yang berusia 18-20 tahun. Partisipan di bagi menjadi tiga kelompok
berdasarkan priming stereotip kecerdasan yaitu kelompok professor, Sekretaris,
dan yang tidak mendapatkan priming stereotip kecerdasan. Dalam buku psikologi
yang ditulis oleh Wade and Carol (2007) mengatakan bahwa priming adalah suatu
metode yang digunakan untuk mengukur proses kognitif yang terjadi pada tataran
tak sadar, dimana seseorang dihadapkan dengan suatu informasi yang kemudian
diuji apakah informasi tersebut mempengaruhi perilaku atau kinerja orang
tersebut pada tugas lain atau pada situasi lain. Sedangkan stereotip menurut David dalam (Haslam,
et.al., 1994: th; Esti Zaduqisti, 2009) menyatakan
bahwa stereotip lebih kepada arti pelabelan kepada seseorang atau kelompok
lain, termasuk sikap dan perilakunya terhadap mereka (sudah dalam tataran
afektif, dan psikomotorik).
Berdasarkan hasil dengan uji Anava satu jalur (anova one way) dengan menggunakan SPSS
16 diperoleh hasil pengukuran hipotesis dengan melihat total perbandingan
seluruh kelompok M (124.03), F (3.89) dengan nilai signifikan p = 0.03 (p < 0,05) jadi diperoleh data yang signifikan sehingga dapat
dilihat bahwa hipotesis H0 di tolak dan Ha diterima. Dari hasil tabel descriptive, total skor
benar seluruh kelompok M (25.07),
dengan perbandingan skor benar antar kelompok dengan priming stereotip
professor M (22.60), priming
stereotip sekretaris M (29.10), dan
tidak ada priming streotip M (23.50).
NT: sebelumnya saya tidak mengupload referensi dan lampiran tabel olah data yang digunakan serta soal yang di gunakan, karena alasan saya tetap seperti alasan awal yaitu menghindari copas. terimakasih :)
0 comments: